Kenali Gelaja Virus Corona
Pengertian Virus Corona (COVID-19)
Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit
ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di
Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga
dikenal dengan sebutan Wuhan virus.
Selain China, coronavirus juga menyebar secara cepat ke berbagai
negara lain, termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke
Amerika Serikat.
Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang
berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena permukaannya
yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona).
Virus lain yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus
yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) beberapa
tahun silam.
Namun, virus corona dari Wuhan ini merupakan virus baru yang
belum pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Karena itu, virus ini
juga disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV.
Virus corona umumnya ditemukan pada hewan –seperti unta, ular,
hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila
terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau
pedagang di pasar hewan.
Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan, China menunjukkan
bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa
ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan
biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau
mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.
Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang
lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah
lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya.
Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala Coronavirus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga
gangguan pernapasan berat menyerupai pneumonia. Gejala Corona yang umum dialami
mereka yang mengalami infeksi coronavirus adalah:
1.
Demam tinggi disertai menggigil
2.
Batuk kering
3.
Pilek
4.
Hidung berair dan bersin-bersin
5.
Nyeri tenggorokan
6.
Sesak napas
Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah secara
cepat dan menyebabkan gagal napas hingga kematian. Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) gejala infeksi virus 2019-nCoV dapat
muncul mulai dua hari hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut.
Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Infeksi coronavirus umumnya diketahui melalui gejala dan
pemeriksaan fisik yang dikeluhkan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan
sejumlah pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan penunjang tersebut antara lain adalah pemeriksaan
darah lengkap, pemeriksaan pembekuan darah, fungsi ginjal dan hati serta
pemeriksaan virologi. Selain itu, spesimen dari hidung dan faring (tenggorokan)
pasien pun akan diambil dengan teknik swab. Demikian pula, sediaan dahak dan,
bila diperlukan, cairan bronkus (saluran pernapasan yang lebih kecil).
Melalui pemeriksaan tersebut dapat diketahui apakah penyakit
pasien disebabkan oleh virus atau sebab yang lain. Sementara itu, plasma darah
pasien pun akan diperiksa untuk menemukan RNA virus corona.
Untuk pemeriksaan radiologi, dapat dilakukan pemeriksaan rontgen
(x-ray) dada dan CT-scan dada. Sebagian besar pasien
akan menunjukkan gambaran kekeruhan di kedua paru.
Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pasien yang terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala
gangguan pernapasan seperti pneumonia berat, seperti demam tinggi dan sesak
napas.
Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi
sekunder akibat kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi tersebut tidak segera
diatasi atau bila penyakit mengalami perburukan dengan sangat cepat.
Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti
efektif untuk mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus
yang telah berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum
menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi coronavirus yang baru ini.
Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi
yang bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk
menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi oksigen
pada pasien yang mengalami sesak napas.
Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator
dapat diberikan pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.
Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Meski gejala penyakit coronavirus menyerupai penyakit pernapasan
lain seperti pneumonia atau influenza, sejauh ini belum ada vaksin yang dapat
mencegah penularan penyakit coronavirus. Pemberian vaksin pneumonia maupun
vaksin influenza tidak dapat memberikan proteksi terhadap penyebaran infeksi
virus corona.
Cara terbaik untuk menghindari penyakit infeksi coronavirus
adalah melakukan tindakan pencegahan secara aktif. CDC menyarankan setiap orang
melakukan tindakan seperti:
1.
Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama
setidaknya 20 detik
2.
Apabila tidak memungkinkan atau tidak tersedia air dan sabun,
bersihkan tangan menggunakan pembersih tangan berbahan alcohol
3.
Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan
masih kotor
4.
Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
5.
Tetaplah di rumah bila sedang sakit
6.
Tutup mulut dengan tisu atau dengan menekuk siku saat Anda batuk
atau bersin
7.
Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung
8.
Hindari bepergian, terutama ke daerah dengan kasus infeksi
coronavirus
9.
Hindari mengonsumsi daging yang belum matang sempurna.
Menjaga nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi
seimbang, minum air putih dalam jumlah cukup, dan istirahat cukup juga dapat
membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan terhindar dari infeksi
virus corona.
Setiap orang yang mengalami gejala menyerupai infeksi corona,
jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan
penyebabnya.